Beasiswa DataPrint
PERIODE
|
JUMLAH PENERIMA BEASISWA
|
||
@ Rp 1.000.000 | @ Rp 500.000 | @ Rp 250.000 | |
Periode 1 |
50 orang
|
50 orang
|
250 orang
|
Periode 2 |
50 orang
|
50 orang
|
250 orang
|
PERIODE
|
JUMLAH PENERIMA BEASISWA
|
||
@ Rp 1.000.000 | @ Rp 500.000 | @ Rp 250.000 | |
Periode 1 |
50 orang
|
50 orang
|
250 orang
|
Periode 2 |
50 orang
|
50 orang
|
250 orang
|
Kayaknya tahun ini bakal banyak beasiswa berkeliaran . Saya mau ngasih info seputar beasiswa kuliah. Saya mau mulai dari dalam negeri dulu karena luar negeri ada banyak sekali yang akan disampaikan.
PERHATIAN : Jangan jadi tipe orang kuDate (Kurang Update) tapi suDate (Super Update). Buru informasi beasiswa dari sekarang, cari tahu langsung ke sumbernya kalau perlu. Karena terkadang ada oknum jail ( sebenernya nggk jail, tapi takut pesaingnya banyak sih ) yang kerjanya nyembunyiin info atau ngerobek, atau mencopot pamphlet yang ada di mading-mading kampus. Kita do’akan saja oknum tersebut segera taubat n kalau nggk taubat, Mari kita aminkan bersama agar malah tidak dapat beasiswanya . Aminnnn
Ada banyak sekali beasiswa kuliah dalam negeri baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Bagi anda calon-calon mahasiswa yang masih galau biaya kuliah JANGAN TAKUT. Yang perlu anda lakukan sekarang adalah siapkan diri untuk menghadapi ujian perguruan tinggi, SNMPTN untuk perguruan tinggi negeri dan ujian mandiri bagi perguruan tinggi swasta. Anda akan dipaksa untuk merogoh kocek sebesar Rp150.000-Rp175.000 untuk biaya pendaftaran ujian tulis SBMPTN. Anda sudah tahu? Maka tugas anda adalah menabung mulai dari sekarang.
Terlebih kebijakan Pemerintah baru-baru ini, yang menerapkan Sistem UKT di seluruh Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Sebenernya kebijakan dan tujuannya bagus, namun fakta di lapangan berkata lain, kita do’akan agar pemerintah segera mengevaluasi dan memberi solusi yang lebih baik untuk masa depan anak bangsanya.
Baca Selengkapnya : Dinamika dan Problematika UKT di Kalangan Mahasiswa [Hot Issue]
Ok, Check Out ! :)
Pastikan anda kredibel dan mampu untuk bisa mendapatkan satu bangku di perguruan tinggi favorit anda-masalah biaya bisa diurus belakangan. Ada jenis beasiswa yang mengikat kita bahkan sebelum kita resmi jadi mahasiswa dan lebih banyak lagi beasiswa yang terbuka untuk kita jika kita sudah diterima di salah satu perguruan tinggi.
Bagi mahasiswa yang tidak mampu dan berprestasi bisa mendaftar beasiswa BIDIK MISI. Saya sarankan sekali lagi bagi yang tidak mampu untuk mendaftar beasiswa ini.
Di UGM sendiri, ada bahkan 4 gelombang pendaftaran beasiswa ini. Dan penerimanya jumlahnya ribuan, beasiswa ini turun dari Kemendiknas langsung. Beasiswa ini sangat potensial sekali untuk didapatkan- untuk yang tidak mampu ya- dan setiap perguruan tinggi negeri akan memberikan beasiswa ini. Kalau kata Pak Menteri Muhammad Nuh bilang sih, “kalau ada PTN yang nggak ngasih bidik misi, tuntut dia pake undang-undang bidik misi.” Bidik Misi sendiri ada yang jalur undangan SNMPTN dan Jalur Tulis SBMPTN. Pendaftaran dimulai sejak anda mendaftar secara online SNMPTN-untuk dua jalur sama saja sama-sama online.
Bagi yang mampu tapi nggak mau bergantung sama orangtua untuk kuliah juga ada banyak sejuta kesempatan beasiswa. Contohnya Tanoto Foundationda n masih banyak perusahaan yang emang ngasih beasiswa. Kalau anda diterima , anda bisa mengajukan beasiswa pada pihak/direktorat akademik. Datengin tu kantor akademik fakultas. Bertanyalah, “Pak, Bu lagi ada pendaftaran beasiswa apa saja ya? Ada apa aja? Paling deket deadline beasiswa apa ya? Syaratnya apa saja?”
Yang jelas ada seribu jalan untuk kuliah. Tantangan anda untuk dapet beasiswa di perguruan tinggi negeri Indonesia adalah rumitnya birokrasi. Selamat berpusing-pusing ria haha. Untuk beasiswa dari perusahaan tertentu-seperti Djarum dkk dia akan meminta transcript nilai/ rapot/ IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) so kalau mau dapet beasiswa ya jangan males-malesan.
Saya nggak mau negeri, maunya swasta. Nggak semua negeri bagus dan potensial. Saya maunya swasta aja deh. Ok, ini penilaian yang tidak salah. Banyak swasta di Indonesia yang potensial. Lalu apa bisa dapat beasiswa juga? Bisaaa sekali. Bahkan mereka lebih potensial ngasih beasiswanya. Kenapa? Karena ujian mereka mandiri-maksudnya mereka ujian ngadain sendiri nggak nurut jadwal dari pemerintah. Kok bisa lebih potensial? Beberapa universitas swasta bagus seperti BINUS, President University, UII bahkan Bakrie University mereka memberikan beasiswa dengan berbagai jalur.
Ada yang dipanggil dari SMA ditarik-tarik, biasanya di SMA favorit. Dan kalau saya nggak salah BINUS kemarin ngasih full scholarship buat yang ranking 1, atau 1/2 atau 1/2/3 gitu pas ujian mandiri. Banyak Univ swasta yang ngasih beasiswanya pake level. Jadi ada yang full, SPP doang atau per semester misal semester 1,2,3 doang. Biasanya itu ditentukan dari seberapa potensial kamu untuk dibiayai buktinya ya lewat nilai rapot/UN/rangking waktu ujian mandiri(ujian masuk univ).
Beasiswa univ swasta biasanya sumbernya dari alumni dan partner company. Setelah masuk anda akan dihadapkan dengan banyak pilihan beasiswa, kebanyakan kalau swasta dari alumni atau perusahaan. Banyak perusahaan yang ngasih beasiswa-biasanya bank- bersifat mengikat jadi anda akan terikat kontrak kerja setelah anda lulus. Kontrak sekitar 1-2 tahun.
Beasiswa bisa putus di tengah jalan? Bisaaa bangeet. Perhatikan IPK anda nanti. Biasanya penyelenggara beasiswa punya aturan tersendiri untuk ini. Ada yang minimal 3, ada yang minimal 2,5 dst. Ada yang mengharuskan ikut social project, organisasi tertentu. Ikuti saja prosedurnya. Beasiswa dalam negeri juga macem-macem jenisnya. Seperti yang saya katakan tadi di atas, ada yang full dan dikasih duit bulanan dan duit dorm/kos, ada yang duit kuliah doang yang dibayarin, ada yang SPP doang ada banyaaak sekali jenisnya.
Tak ada kata menyerah untuk meraih cita-cita. Jangan jadikan kesulitan keuangan sebagai halangan untuk melanjutkan pendidikan. Jika tak ada biaya untuk kuliah masih ada beasiswa. Ada banyak beasiswa untuk kuliah di dalam maupun luar negeri. Bahkan sebagian beasiswa itu juga memberikan ikatan dinas artinya si mahasiswa selain bisa kuliah gratis juga bisa langsung bekerja setelah lulus.
Ada beberapa cara mendapatkan beasiswa dalam negeri diantaranya yaitu:
1. Beasiswa Ikatan Dinas
Beberapa lembaga pemerintah memiliki program beasiswa ikatan dinas untuk siswa lulusan SMA/SMK misalnya;
a. IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) yang dikelola oleh Kementerian Dalam Negeri. Lulusannya akan menjadi pegawai negeri sipil di pemerintah daerah.
b. STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) yang dikelola oleh Kementrian Keuangan. Lulusannya akan menjadi pegawai negeri di lingkungan Kementrian Keuangan.
c. STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik) yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik. Lulusannya akan menjadi PNS di Badan Pusat Statistik.
d. STKS (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial) berada dibawah Kementrian Sosial.
Masih banyak lagi sekolah tinggi kedinasan yang dikelola oleh pemerintah. Ada yang membebaskan biaya kuliah sepenuhnya bahkan ada yang memebri uang saku. Tapi ada juga yang diminta membayar namun jauh lebih murah dibandingkan dengan perguruan tinggi swasta.
Untuk lebih lengkapnya bisa baca daftar sekolah tinggi kedinasan di sini. Selain itu ada juga perusahaan swasta yang memberikan beasiswa ikatan dinas seperti politeknik manufaktur astra dan politeknik gajah tunggal.
2. Beasiswa pendidikan
Pemberian beasiswa ada yang bersifat tidak mengikat dan biasanya diberikan ketika seseorang sudah menjadi mahasiswa. Ada yang berasal dari pemerintah dan ada juga dari lembaga sosial atau perusahaan swasta. Beasiswa pendidikan bisa didapatkan dari:
a. Kementrian pendidikan nasional mengadakan beasiswa BIDIK MISI bagi mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi.
b. Yayasan Supersemar sejak didirikan di zaman orde baru hingga sekarang aktif memberikan beasiswa kepada para mahasiswa.
c. Putera Sampoerna Foundation
e. Yayasan Toyota Astra
Masih banyak lagi lembaga yang memberikan beasiswa bagai mahasiswa. Siapkan diri anda untuk menjadi mahasiswa yang layak menerima bantuan. Prestasi akademis harus baik dibuktikan dengan nilai IPK. Lebih baik lagi jika punya prestasi di bidang akademis atau prestasi lain seperti olah raga, seni dan sebagainya. Sangat disarankan bagi para mahasiswa untuk aktif di organisasi kemahasiswaan. Pemberi beasiswa akan memprioritaskan mereka yang bagus secara akademis dan aktif di organisasi.
Jangan putus asa jika kuliah tak ada biaya, masih ada beasiswa.
Tantangan untuk meraih beasiswa dalam negeri adalah seberapa kredibel anda untuk mendapatkan beasiswa itu. Pihak penyelenggara akan menyeleksi dengan jeli apakah anda pantas. Melalui apa? Nilai-nilai anda. Maka persiapkanlah itu.
Untuk beasiswa luar negeri akan saya post terpisah di atas artikel ini.
Tak ada kata menyerah untuk meraih cita-cita. Jangan jadikan kesulitan keuangan sebagai halangan untuk melanjutkan pendidikan. Jika tak ada biaya untuk kuliah masih ada beasiswa. Ada banyak beasiswa untuk kuliah di dalam maupun luar negeri. Bahkan sebagian beasiswa itu juga memberikan ikatan dinas artinya si mahasiswa selain bisa kuliah gratis juga bisa langsung bekerja setelah lulus.
Semoga bisa cukup membantu, informasi ini jangan anda baca sendiri. Anda bertanggung jawab untuk memberikan kesempatan juga bagi orang lain untuk mendapatkan beasiswa. Jangan takut pada kompetisi, karena hanya pengecut yang takut berkompetisi untuk menggapai sebuah kebaikan. Karena orang yang tidak terdidik adalah tanggung jawab bagi orang yang terdidik. Share Now !
Good Luck, guys !
Disadari atau nggak, mahasiswa di era pasca soeharto lengser cenderung lebih berbeda dibanding dengan mahasiswa sebelum soeharto lengser. Setidaknya, dari intensitas ngomong, mahasiswa jaman sebelum soeharto lengser lebih vokal ngomong di luar urusannya sama akademik.
Terlepas dari ada atau nggak penyokong dana di balik aksi mahasiswa sebelum soeharto, senggaknya mahasiswa di jaman orde baru lebih punya prinsip buat ngadain gerakan-gerakan. Nggak cuma gerakan demo, tapi juga lobi-lobi ke pemerintahan.
Sekarang?
Disadari atau nggak, mahasiswa jaman sekarang cenderung lebih milih nggedein IPK, lulus nggak nyampe 4 tahun, terus kerja di perusahaan bonafit. Sukur-sukur sih kerja di perusahaan asing yang ada di Indonesia. Kalo bahasa kasarannya versi ane, menJongoskan diri di negeri sendiri. yaaabeda tipis lah sama orang pribumi jaman hindia belanda yang justru jadi kacungnya orang belanda.
Oke. Kembali ke topik. Dari berbagai obrolan warung kopi, emang faktanya mahasiswa jaman sekarang (nggak tau sengaja atau nggak) dibuat biar lebih fokus ke bidang akademiknya. Itu bahasa halusnya. Kalo bahasa yang agak blak-blakan, yaamahasiswa dibikin cupu. Dibikin gimana caranya jadi kutu buku, tiap hari cuma berangkat kuliah, masuk kelas, dengerin dosen, tidur di kelas, ngerjain tugas, lobi dosen biar dapet nilai bagus, atau biar lebih dramatis, kalo menjelang ujian safari ke rumah dosen ngasih parcel atau bingkisan. Yaa..siapa tau si dosen akan iba dan tersentuh hatinya kalo udah dikasih bingkisan, terus mau ngasih nilai bagus.
Kurang lebih gitu kan?
Kalo diitung di kampus, jumlah mahasiswa yang mau mikir kondisi kampusnya, lingkungannya, atau malah negaranya, dibanding jumlah mahasiswa yang boro-boro mikir orang lain, buat mikir dirinya sendiri bahkan doi bersedia nyikut kawannya. Banyakan mana coba? Mahasiswa yang lebih ngejar target IPK dan lulus cepet, ketimbang mahasiswa yang menikmati kuliahnya dengan berbagai kegiatan non akademik.
Yaanggak bisa dipungkiri, mahasiswa jaman sekarang ngejar lulus dibawah 4 tahun. Bukan mahasiswanya yang salah sih kalo menurut ane.
SEKALI LAGI!
BUKAN MAHASISWA JAMAN SEKARANG YANG SALAH.
Tapi dari berbagai hasil analisis ane, emang mahasiswa jaman sekarang sengaja dibikin nggak vokal, baik merespon lingkungannya, terhadap sikap pemerintah pusat dan daerah, atau juga terhadap orang-orang di sekitarnya. Kenapa?
Berikut analisis ane
Yang pertama, secara nggak sadar, Rezim jaman SBY beda-beda tipis sama rezimnya Soeharto. Nggak percaya? Yaawalau kedoknya negara demokrasi, bebas korupsi, kebebasan berpendapat, tapi faktanya kroni-kroninya SBY di partai sama di keluarganya pada mainin proyek negara. Korupsi kurang lebih bahasa jaman sekarangnya. Nah, kalo mahasiswa jaman dulu, mereka langsung sadar kalo Kroninya Soeharto korup. Makannya tahun 1998 sempet meledak kan?
Sekarang? Jaman SBY? Orang birokrat udah belajar dari jaman kesalahan Soeharto. Kalo mahasiswa dibiarin liar di kampusnya, dikasih ruang bebas buat berorganisasi atau respek ke lingkungannya, yang ada mereka sadar kalo sekarang jaman udah lagi nggak bener. Maka dari itu dibikin kurikulum kampus yang lebih ketat. Target IPK 3 lah, lulus di bawah 4 tahun lah. bla bla bla.Itu yang pertama.
Yang kedua, mau nggak mau ane harus ngomong lagi soal konspirasi asing. Kok nyambung ke asing? Pikir aja! 5-10 tahun ke depan, yang bakalan ngurus negara Indonesia tercinta mau nggak mau ya mahasiswa yang kuliah kan? Nah, kalo mahasiswa yang kuliah dibiarin liar di kampusnya, belajar organisasi, terus tiba-tiba sadar mereka masih dibodohi asing jaman modern, pasti mereka bakal berontak.
Nah, strategi asing, ya dibikin gimana caranya biar mahasiswa yang lulus dari kampusnya buat puas dengan gaji sedikit di atas perusahaan pribumi, terus menikmati hasil ngacung mereka di perusahaan asing.
Kalo mahasiswa sadar, 5-10 tahun lagi asing pasti bakal terancam. Kenapa? Bayangin aja sekarang. Berapa perjanjian ekspor impor yang merugikan Indonesia? Contoh gampang yang baru kejadian, Indonesia punya banyak garam, tapi menteri perdagangannya malah impor garam. Nah lo? Nyambungnya? Ya Intervensi asing.
Nggak cuma itu. Sekarang, coba pikir lagi, 5-10 tahun, minyak sama hutan bakal jadi barang langka dan penting. Asing di Indonesia udah mulai ancang-ancang noh! Pake perusahaan, csr, greenpeace, bla bla bla. Nah? Kalo mahasiswa nyadar orang indonesia cuma jadi kacung di negaranya, ya asing merasa terancam. Maka dibuatlah gimana caranya mahasiswa lulus dengan kemampuan akademik aja, biar nggak punya jiwa kepemimpinan, terus puas dengan kedudukan STAF PERUSAHAAN ASING di negaranya sendiri.
Oiya, perlu ditekankan lagi. Ane nggak mendiskreditkan mahasiswa jaman sekarang. Karena status ane sekarang juga masih mahasiswa. Tapi yang terjadi sekarang, sistemnya emang dibikin gitu. mahasiswa diberi ruang sempit buat melakukan aktivitas diluar doktrin akademik. Intinya 24 jam dalam 7 hari, mahasiswa disuruh baca buku doang!
Terus juga, ane nggak anti asing! Tapi faktanya sekarang, asing yang udah ngobok-obok negara kita. Emang mau besok anak-anak kita tetep dijajah kayak kita? dijadiin kacung dari perusahaan-perusahaan mereka yang udah nyedot emas, minyak, batubara, dan kekayaan negara kita buat perut mereka? Ane rasa cuma orang bego yang mau diporotin hartanya sampe mereka jatuh miskin.
Sebenernya sih mahasiswa yang nyadar juga ada. Ada juga mahasiswa sekarang yang mulai bikin gerakan sosial. Misalnya di twitter, facebook, forum. Yaa..termasuk kaskus juga. Di dunia nyata, banyak juga mahasiswa yang bikin gerakan sosial yang intinya ngembangin potensinya. Tapi itu baru sebagian kecil.
Ini bukan jaman penjajahan klasik kayak jaman jepang, belanda, inggris jajah indonesia sebelum 1945. Ini jaman penjajahan model baru. Nggak cuma orang asing, bangsa sendiri yang cuma mikir mbuncitin perut mereka juga penjajah model baru.
sumber