Puisi " Ketika Estetika Dijajah "
Redupkan cahaya suar membara
Derai air jatuh tak terarah
Samarkan suara iba tak kenal lelah
Aku begini, tanpa mati
Hanya
diinjak dan dilupa
Tak
mau beranjak dan dilema
Oh,
Edelwis yang kian merana
Sejak zaman itu, aku dijajah
Oleh alur kata otak kiri
Dalam kuasa tangan-tangan kiri
Membunuh estetika, mendorong akademika
Tersisihkan itulah sarapanku sehari-hari
Dianggap
mati suri, dikurung jeruji besi
Salah
apa ?
Salah
siapa ?
Aku dijajah oleh kepala batu
Bersandikan pendidikan
Bernadikan
perubahan
Berdarah anak bangsa, tapi itu katanya !
Gerak kaki manusia hanya kaku berjalan
Menatap
kata pada batu
Matikan
rasa dalam air
Tak
lebih dari sebuah putaran jam
Rambut mereka sudah beruban
Berbalut kain kafan bersimbah darah
Tergeletak sunyi di pelataran
Ketika estetika dijajah
Cipt :M. Khairul Jawad
Cipt :M. Khairul Jawad