Puisi " Lentera Pelipur Lara "
Terdengar nyayian burung camar
Desirkan keroncong nyiur kering di tepi sanur
Menggugah makna hati yang tersirat
Lentera pagi yang semalam tertutup rapat
Pucuk-pucuk
pinus bergerak ramah
Lantunan
syairmu rasuki sanubari tuk sesaat
Membuatku
terjaga dari matiku berlalu sudah
Ku pandangi sebuah ruang nan gelap
Bagai kota mati yang diselimuti sepi
Bocah berdasi terlihat dirantai dalam jeruji
Menangis menatap esok yang terus mencekam
Tanpa lentera, hanya tongkat
“Aku
bosan !” pekik bocah itu.
Hatiku
mati padam digenggam takdir
Adakah
pengisi jiwa ini ?
Nada-nada tetap bermain pada tangga-tangga
Terus berirama dalam satu oktaf
Hanya lentera genggaman jiwa
Hanya malam menjadi saksi
Cipt . M. Khairul Jawad
Cipt . M. Khairul Jawad