Breaking News
Membaca adalah Pelita Ilmu Pengetahuan
Jumat, 31 Januari 2014

POLEMIK AKTIFASI OTAK TENGAH ?

Apa itu otak tengah/midbrain/mesencephalon dan apa tujuan aktivasi otak tengah?

1
Aktivasi otak tengah adalah suatu program pelatihan dimana tujuan yang diharapkan adalah keseimbangan otak kiri dan kanan (menghindari dominasi sebelah otak saja). Dengan melakukan senam otak, senam bola mata dan penyetelan audio-visual maka keseluruhan otak pun terstimulan sehingga diharapkan fungsi otak kiri dan kanan seimbang. Jadi pada prinsipnya, aktivasi otak tengah adalah aktivasi keseluruhan otak melalui metode-metode yang menyenangkan (membuat anak bergembira). Istilah otak tengah lebih kepada pengertian terjadinya keseimbangan otak kiri-kanan. Mengapa harus bergembira? karena jika bergembira/hati senang, maka keseluruhan otak bisa diakses dengan lebih baik sehingga pelatihan berjalan dengan sukses.


Bagaimana cara kerja otak sehingga anak dapat beraktivitas dengan mata tertutup?
Misalnya si anak mendeteksi kartu baca yang bertuliskan "Ayah dan Bunda". Dengan mata tertutup, si anak harus berkonsentrasi dengan tenang agar mampu memasuki kondisi alpha/khusyu' sehingga bisa menebak dengan tepat. Oleh karena tidak mungkin melihat dengan mata tertutup, maka intuisi yang berada di otak kanan akan aktif. Ketika intuisi itu aktif, maka objek pun akan terdeteksi dengan aneka sensasi (penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan dll) dan kemudian otak kiri meresponnya dengan membaca tulisan pada kartu baca tersebut. Jadi jelas perlu kerjasama otak kanan dan otak kiri pada saat aktivitas dengan mata tertutup dan dengan latihan inilah terjadi keseimbangan otak kiri dan kanan.


* Catatan : Metode aktivasi otak tengah 100% menggunakan metode ilmiah. Adapun teori gelombang otak dan kaitannya dengan kemampuan beraktivitas dengan menutup mata bisa diriset oleh para ilmuwan dengan berbagai kajian disiplin ilmu seperti biologi, psikologi, fisika dll serta juga diuji dengan berbagai alat seperti Gas Discharge Vision (GDV technique), EEG, Pet-Scan dan lain sebagainya. Ini merupakan penelitian yang sangat menarik untuk dikaji.


"Researches confirm the compatibility of non-eye vision for the cerebrum. The phenomenon does exist and it has to be studied"! (N.P. Bekhtereva - Academician of Russian Academy of Sciences, Russian Academy of Medical Sciences & Head of the Brain Institute of Russian Academy of Sciences)


Apakah pelatihan kecerdasan ini dapat membuat anak jenius secara instan dengan IQ diatas rata-rata seperti Albert Einstein?

einstein1
Jika ada lembaga pelatihan yang menjanjikan jenius dalam hitungan hari maka mungkin kita salah menafsirkan makna jenius. Kita harus memahami bahwa "bahasa iklan" terkadang terlalu berlebihan dengan maksud untuk meningkatkan daya jual sehingga banyak orang salah kaprah dalam memahami arti jenius.


Menjadi jenius (cerdas) membutuhkan proses dan tidak bisa instan dalam hitungan hari. Kecerdasan anak berpulang pada faktor diri (kemampuan diri) dan pengaruh lingkungan. Pelatihan otak tengah adalah salah satu metode untuk mengasah kemampuan diri dengan MENSTIMULASI otak secara lebih CEPAT agar lebih cerdas dengan menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Kami tidak sepakat jika jenius hanyalah orang yang memiliki kemampuan dalam bidang science saja seperti matematika, fisika, kimia dan sejenisnya.


Seseorang mungkin hanya memiliki IQ standar, namun jika ia berprestasi dalam bidang olahraga atau pergaulannya luas atau punya jiwa kepemimpinan, atau ahli dalam seni atau ahli dalam agama (spiritual), maka sesungguhnya orang tersebut jenius dalam bidang EQ (kecerdasan emosi) dan SQ (kecerdasan spiritual).


Jadi kesimpulannya : jenius TIDAK HANYA secara IQ (otak kiri), namun juga memiliki arti yang lebih luas yakni dalam bidang emosional dan spiritual (otak kanan) sehingga anak nantinya dapat memposisikan diri dengan baik di lingkungannya sehingga lebih mudah bersosialisasi agar diterima lingkungannya dan mampu melakukan filter terhadap lingkungan/pengaruh luar yang kurang baik.


Kaitannya dengan pelatihan aktivasi otak tengah, kami melatih anak agar mampu memasuki kondisi jenius (paling kreatif) atau khusyu'. Kondisi jenius/kreatif/khusyu' adalah kondisi dimana gelombang otak memasuki gelombang alpha-theta (lihat penjelasan pembagian gelombang otak dibawah halaman ini juga). Ketika gelombang otak mencapai alpha-theta, maka otak akan berperan optimal sehingga seluruh indera manusia mencapai puncak performansi. Pada kondisi inilah anak mampu beraktivitas dengan mata tertutup, bisa berkonsentrasi lebih baik, menghafal lebih cepat dan lain sebagainya. Bahkan kini telah marak juga ragam pelatihan lain seperti speed reading atau membaca cepat dimana kita mampu membaca buku 1 halaman per detik bahkan membaca buku dalam posisi terbalik sekalipun tetap bisa memahami. Dahsyat bukan? mengapa bisa demikian? karena yang berperan adalah pikiran/kecerdasan bawah sadar (intuisi).


Ciri otak yang memasuki kondisi jenius adalah segala pikiran dan tubuhnya rileks. Tidak heran jika Archimedes menemukan hukum fisika ketika sedang berendam di bak mandi atau Albert Einsten suka bermain biola (musik) untuk menjaga kondisi jeniusnya. Bahkan pada zaman dulu, Thomas Alfa Edison dalam suatu buku biografinya dikatakan memiliki kebiasaan duduk dan tidur sambil menjepit ember diantara kakinya. Ini dimaksudkan agar ia bisa mendapatkan kondisi jenius (kreatifnya), dimana setiap kali ember jatuh, ia selalu mendapatkan ide mengembangkan penemuannya.

Kondisi yang dicapai Edison ini pernah diteliti oleh pakar pikiran di Southwest University sejak tahun 1989 dan terbukti bisa meningkatkan IQ sampai 20 poin. Selama Edison berada pada kondisi kreatifnya, pikirannya mengolah semua informasi, melakukan analisa dengan cepat dan mencari solusi dari tiap permasalahannya. Tentu di zaman sekarang, kita tidak perlu melakukan cara/tehnik yang merepotkan untuk memasuki kondisi kreatif karena di pelatihan otak tengah semuanya akan diajarkan.

Dengan sering melatih anak memasuki kondisi kreatifnya, maka ketika dewasa nanti anak akan tetap mampu menjaga kemampuannya itu. Mayoritas orang dewasa yang tidak pernah melatih sejak kecil akan sangat sulit memasuki kondisi kreatif ini karena gelombang otaknya didominasi oleh gelombang beta (pikiran sadar). Manfaat lain dari melatih diri memasuki kondisi kreatif adalah dalam beribadah akan lebih khusyu karena mayoritas orang dewasa sekarang ini sulit sekali mencapai kondisi khusyu ketika beribadah. Hal ini disebabkan gelombang betanya terlalu dominan ketika beribadah sehingga berbagai masalah hidup selalu terpikirkan hampir tiap saat.

Apa hubungannya aktivasi otak dengan kecerdasan?

2
Pelatihan aktivasi otak dapat membantu keseimbangan otak kiri dan otak kanan. Otak kiri yang biasa melakukan fungsi analisa akan berhubungan baik dengan otak kanan yang lebih berfungsi sebagai kecerdasan emosional (intuisi, perilaku, kreativitas dll). Ketika latihan menutup mata, anak diajarkan untuk berkonsentrasi karena tanpa konsentrasi, maka tidak akan mampu melihat dengan mata tertutup. Pada saat berkonsentrasi tersebut, gelombang otak anak akan masuk ke dalam kondisi jenius/kreatif/khusyu' sehingga INTUISI anak pun akan aktif lalu memunculkan sensasi/radar, adapun otak kiri nantinya akan menganalisa benda/tulisan/objek sehingga anak mampu mendeteksi objek dengan tepat.


Fakta tentang kehebatan intuisi :

* Albert Einstein (1879-1955), ilmuwan yang juga mendayagunakan intuisinya pernah mengatakan "Saya tidak menemukan pengertian saya pada hukum universal hanya dengan pikiran analitis. Satu-satunya hal yang berharga adalah intuisi".
* Para astronot menghabiskan 90% waktunya untuk berlatih bereaksi berdasarkan intuisi.
* Ray Kroc membeli franchise McDonalds dengan harga yang terlampau tinggi pada saat itu. Uniknya ia berkata "intuisi saya mendorong saya untuk tetap membelinya dan harus!". Intuisinya benar dan terbukti McD sekarang telah mendunia.
* Sam Walton, pendiri Wal Mart menggunakan intuisinya ketika mendirikan toko pada tahun 1962 dan kini ia dan keluarga adalah salah satu orang paling kaya di dunia.
* Riset dari New Jersey Institute of technology menemukan bahwa 80% pimpinan atau CEO perusahaan yang mampu menghasilkan profit 2 kali lipat dalam lima tahun menggunakan kemampuan intuisinya. John Mihalasky dan E.Douglas Dean menemukan bahwa 80% CEO yang sukses memiliki kemampuan intuisi diatas rata-rata.
* John C.Maxwell mengatakan "tanpa intuisi, pemimpin menjadi buta dan itu adalah hal terburuk yang dapat terjadi pada seorang pemimpin".
* Orang sukses kelas dunia seperti Warren Buffet dan George Soros yang bermain dalam bisnis penuh risiko seperti saham dan valas juga mengakui bahwa intuisi berperan sangat penting dalam mengambil keputusan dan tidak sekedar mengandalkan analisa matematis (tehnikal) dan fundamental semata, artinya adalah otak kiri (analitis) dan otak kanan (intuisi) mereka berjalan seimbang.


Intuisi yang positif memerlukan keseimbangan otak kiri dan kanan. Jika anak rajin melatih otak tengahnya, maka ia akan terbiasa berkonsentrasi dan intuisinya akan makin tajam sehingga anak akan mampu mengambil keputusan dalam hidupnya lebih tepat. Pengaruhnya, di sekolah mereka akan lebih mudah menangkap pelajaran dan ketika ujian bisa lebih tenang mengerjakannya karena intuisi yang aktif menjadikan anak-anak mampu memasuki kondisi jenius/kreatif/khusyu' yang berdampak pada peningkatan kemampuan otak dan inderanya. Begitu juga dalam berperilaku dalam keluarga dan masyarakat akan memberikan efek yang positif karena melatih otak tengah juga memberikan stimulan pada otak kanan (personality behaviour).


Penting untuk dipahami bahwa ukuran cerdas tidaklah hanya IQ (otak kiri) semata. Anak yang memiliki ahlak yang baik, pergaulan luas, suka seni/lukisan, religius juga merupakan tanda anak yang cerdas secara otak kanan. Orangtua hendaknya secara bijaksana tidak memaksakan kehendaknya agar anak cerdas IQ nya saja, juara satu dikelas dan sejenisnya. Bersyukur dan banggalah kepada anak anda apapun kecerdasannya.


Catatan : penjelasan ilmiah tentang anatomi otak tengah bisa anda baca di http://en.wikipedia.org/wiki/Midbrain dan dikarenakan aktivasi otak tengah juga menumbuhkan intuisi, maka intuisi ini pun bisa dipahami melalui jalur psikologi yang bisa anda baca di http://en.wikipedia.org/wiki/Intuition_(knowledge).


Apakah manfaat dari program aktivasi/stimulasi otak?
Ketika otak distimulasi dengan aneka permainan, brain gym, musik dll, anak anda akan memiliki akses yang mudah baik ke otak kiri maupun kanan. Dengan akses mudah ini, mereka akan belajar, membaca dan mengahafal benda-benda dalam kecepatan yang lebih cepat dan dengan demikian meningkatkan keyakinan, minat dan konsentrasi mereka dalam belajar.

Penting untuk dipahami, bahwa aktivasi otak tidak harus identik dengan kemampuan anak beraktivitas dengan mata tertutup karena kemampuan ini sifatnya hanya "bonus" saja. Hal yang lebih penting adalah mengajarkan metode belajar yang lebih kreatif misalnya cara menghafal lebih cepat. Kami juga memotivasi anak agar semangat dalam belajar, pandai bersyukur, tidak patah arang ketika gagal, selalu berlaku jujur kepada diri sendiri dan orang lain, percaya diri, mematahkan blok mental seperti takut matematika, bahasa inggris, kemalasan dan lain sebagainya.


Apakah setiap anak pasti berhasil diaktivasi?

9
Biasanya sekitar 80%-90% anak, sukses diaktifkan. Asalkan anak tersebut memiliki jiwa yang sehat dan bersedia bekerjasama, dengan usia antara 5-15 tahun, otak tengah dapat diaktifkan. Hambatan dalam mengaktifkan otak tengah antara lain adalah: tekanan, ketakutan, kurang percaya diri, curiga, tidak mau menerima, berpikir yang tidak-tidak dan lain sebagainya. Trauma anak juga sering menjadi kendala ketidakberhasilan misalnya sering mendapat kekerasan dari orang tuanya atau sering dimarahi sehingga anak ketakutan/terpaksa ikut pelatihan otak tengah karena takut dimarahi orang tuanya jika menolak pelatihan.


Anak yang mengalami trauma atau takut kepada orangtuanya karena pola pendidikan di rumah yang keras bahkan dengan kekerasan, biasanya juga akan memiliki perasaan takut gagal karena jika gagal maka ia bisa dimarahi orang tuanya. Jika anak sudah takut gagal, maka ketika dalam pelatihan, otaknya tidak bisa fokus dan tidak bisa menikmati acara karena selalu terbayang-bayang wajah orang tuanya yang akan memarahinya jika gagal. Padahal anak harus dalam kondisi yang senang agar aktivasinya berhasil.


Apakah ada GARANSI jika gagal diaktivasi?
TENTU!, kami memberikan garansi sampai berhasil, dimana anak cukup mengikuti kembali progam aktivasi secara gratis cukup dengan mengganti konsumsi dan sewa alat.


Anak saya berhasil diaktivasi, lalu ingin mengulang apakah bisa?
Kami memberikan GARANSI sampai berhasil TENTU!, khusus bagi alumni yang telah sukses diaktivasi maka bisa mengikuti kembali aktivasi ulang dengan biaya yang lebih murah. Ikut aktivasi ulang telah terbukti lebih mempertajam kemampuan si anak.


Setelah diaktivasi apakah kemampuan tiap anak sama?
Tiap anak biasanya memiliki kemampuan yang berbeda. Ada yang setelah diaktivasi sudah mampu menebak bahkan menggunakan kacamata renang yang telah di cat + dilapisi tisu sehingga tidak ada kesempatan baginya untuk mengintip. Ada juga yang kemampuan menggambarnya belum optimal tapi dalam hal menebak kartu lancar. Ada siswa yang meradar objek dibawah hidung (mencium), ada juga yang radarnya di telinga (mendengar) dan ada juga yang mampu "melihat" objek seperti melihat tanpa penutup mata. Pada saat pelatihan, ada juga siswa yang belum mampu menebak/menggambar mata tertutup namun setelah mencoba di rumah baru bisa karena di rumah dia merasa lebih nyaman, tenang sehingga mudah berkonsentrasi.


Pada ujicoba membaca dengan "kartu baca", para pemula biasanya harus mendeteksi huruf per huruf dengan cara meraba dan begitu juga saat membaca headline koran maka tangannya harus diletakan di atas teks headline koran tersebut. Dengan demikian, mendeteksi huruf per huruf akan membutuhkan waktu dan biasanya mereka pun akan membaca secara terbata-bata . Bagi yang radarnya makin kuat, nantinya cukup meletakan "kartu baca" saja ditangan langsung bisa membaca tanpa harus meraba huruf per huruf.


Pada kasus lain, ada anak yang baru mampu "melihat" dengan kain yang ditutup dimata tapi belum mampu "melihat" dengan menggunakan kacamata renang yang dicat. Ini dikarenakan kain fisiknya lembut sehingga radarnya lebih mudah menembus. Jadi kekuatan radar tiap anak berbeda, ini mirip seperti sinyal Ponsel/Handy Talkie dimana jika sinyal membentur bangunan yang besar/tebal/solid maka sinyalnya akan melemah . Demikian pula kacamata renang memiliki fisik yang solid/keras/tebal sehingga membutuhkan radar yang lebih kuat lagi untuk menembusnya.


Meski demikian, di tiap pelatihan yang kami adakan, biasanya cukup banyak anak pemula yang radarnya sudah cukup kuat sehingga mampu "melihat" dengan kacamata renang yang dicat bahkan dilapisi lagi dengan tisu untuk menutup matanya sehingga tidak mungkin mengintip dengan cara apapun.


Untuk pemula, biasanya hanya bisa mendeteksi objek yang berada di depan. Pada tingkat lanjutan, akan mampu mendeteksi objek yang berada di atas kepala, lalu dibelakang kepala/tubuh (360 derajat). Jika mampu mendeteksi sampai 360 derajat, artinya kemampuan intuisi/radar tersebut sudah kuat. Selain itu, dengan melatihnya secara rutin, nantinya anak akan mampu menembus objek yang lebih tebal/keras lagi seperti menebak benda dibalik tembok atau menebak benda didalam kotak tertutup dan mampu juga membaca kartu/dokumen dalam posisi terbalik.


Jadi dengan rajin melatihnya di rumah, kemampuan intuisi akan meningkat terus dan intuisi yang tajam akan sangat berguna dalam hal pengambilan keputusan dalam hidup.


Apakah tujuan dari penutupan mata?
Latihan tutup mata fungsinya adalah untuk memasuki kondisi jenius/kreatif/khusyu' sehingga dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, persepsi, ingatan, stabilitas emosi dan melatih menajamkan intuisi. Jika sudah terlatih dengan baik tanpa menutup mata pun tetap bisa dilakukan.


Apakah orang tua diperbolehkan masuk kelas selama pelatihan?
TENTU SAJA!, anda bisa mengikuti paket pelatihan keluarga/private dimana selama 2 hari penuh anda bisa menemani anak sekaligus mengikuti pelatihan aktivasi. Pelatihan ini tidak dicampur dengan anak-anak dari keluarga lain sehingga bisa lebih fokus dan tidak terganggu.


Apa yang harus dilakukan orang tua agar anaknya berhasil diaktivasi ?

81

· Orang tua dan anak perlu membangun hubungan dan komunikasi yang baik sebelum mengikuti pelatihan pada tanggal yang ditetapkan.

· Berikan motivasi kepada anak misalnya dengan mengatakan jika mengikuti pelatihan akan memiliki konsentrasi yang lebih baik sehingga ketika di sekolah akan lebih mudah menangkap pelajaran dan pada saat ujian bisa lebih tenang, fokus agar nilainya lebih baik. Atau berikan hadiah jika mengikuti pelatihan dengan baik akan mendapat tas baru, boneka, coklat dll.

· Agar berhasil diaktivasi, anak harus menikmati semua acara (games, senam, motivasi dll) agar psikologi anak fun/senang. Untuk itu diharapkan para orang tua untuk tidak melakukan ancaman atau tuntutan yang berlebihan pada diri anak agar si anak tidak stress pada saat acara berlangsung. Jadi kuncinya adalah anak harus senang.


Apa peranan orang tua setelah aktivasi selesai dilakukan?
Orang tua harus mengarahkan dan mendorong anak-anak mereka untuk latihan selama 10-15 menit tiap hari. Mereka harus positif, mendorong dan melakukan latihan untuk waktu yang menyenangkan bersama. Kebahagiaan merupakan kunci untuk pengaktifan otak tengah.

Apakah kemampuan intuisi yang sudah terbuka dapat tertutup kembali?
Bila radar belum terlalu kuat, kemampuan dapat tertutup kembali misalnya karena tekanan dan kesedihan. Kesedihan merusak otak; sedangkan rasa gembira membuka otak. Untuk itu diperlukan latihan yang rajin agar kemampuan tetap berfungsi sampai anak dewasa. Latihan 10-15 menit tiap hari dengan sekurang-kurangnya tiga kali seminggu.

Setelah otak anak diaktivasi, dapatkah melihat mahluk halus?
Pada prinsipnya pasca aktivasi, anak-anak hanya dapat merasakan wujud benda fisik ketika matanya ditutup. Mahluk halus tidak memiliki wujud sehingga anak-anak tidak akan bisa melihat mahluk halus.


Apakah pelatihan aktivasi otak ini ada efek sampingnya?
Pelatihan aktivasi sama sekali tidak memiliki efek samping dan untuk itulah kami tidak menerima peserta yang memiliki penyakit epilepsi, membawa alat pacu jantung dan penyakit berat lainnya demi ketertiban bersama.


Bagaimana menguji kemampuan anak pasca aktivasi otak ?
Untuk menguji kemampuan seorang anak, ada prosedur yang harus diikuti karena tiap anak memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda. Syarat untuk menguji otak tengah seorang anak yang masih pemula :

  • Anak harus memiliki kemauan atau moodnya baik. Jika tidak mau maka jangan dipaksa karena pengujian memerlukan konsentrasi yang baik. Ketika anak berkonsentrasi, usahakan tidak menyentuh fisik anak-anak dengan merangkul, menyentuh wajah dan gangguannya lainnya karena akan mengganggu konsentrasi. Jika konsentrasi terganggu maka intuisi/radar sulit untuk aktif. Kelelahan/udara panas juga bisa menyebabkan anak kesulitan konsentrasi. Jadi pastikan segala sesuatunya nyaman baik pribadi anak maupun lingkungan sekitar.
  •  
  • Jika memiliki perangkat audio, menyetel musik rileksasi sangat dianjurkan pada tahap mengetest anak karena akan membantu daya konsentrasi.
  •  
  • Lihat kemampuan radar si anak dengan menguji misalnya melalui penutup mata berupa kain. Jika kain sudah berhasil, maka bisa gunakan kain yang agak tebal dan memanjang sampai ke leher atau gunakan kacamata renang yang telah dicat dan dilapisi lagi dengan tisu, jika berhasil juga cobalah menebak gambar/kartu dari jarak jauh (tanpa menyentuh objek) atau menebak benda dibalik kotak yang tertutup, jika sudah berhasil juga, ujilah dengan mendeteksi benda dibalik tembok dan pada kemampuan yang lebih tinggi lagi mampu menebak kartu yang akan dikeluar ketika kartu masih dikocok.

  • Penting untuk dipahami bahwa menggunakan kain yang berbeda bahan pun bisa mempengaruhi radar anak, bahkan ketebalan kain pun bisa berpengaruh. Alat untuk penutup mata pun bisa juga berpengaruh. Misalnya untuk pemula atau yang radarnya masih lemah maka belum bisa menggunakan kain yang tebal atau kacamata renang.

Mengapa harus anak-anak yang diaktivasi? Apakah orang dewasa bisa diaktivasi juga?
Anak-anak usia 5-15 tahun gelombang otaknya lebih didominasi gelombang alpha-theta sehingga anak-anak mudah diaktivasi karena otak mereka lebih mudah distimulasi dan lebih mudah untuk rileks. Otak orang dewasa lebih sulit distimulasi dan sulit untuk rileks karena beban hidup yang dipikirkan oleh otak mereka hampir setiap saat.


Namun demikian, pada beberapa kasus, ada orang dewasa yang otaknya masih bisa diaktivasi. Biasanya mereka yang berhasil diaktifkan telah memahami dengan baik cara kerja aktivasi otak ini yaitu :

· Otaknya harus mampu melupakan masalah/problem duniawi karena saat diaktivasi, gelombang otak harus turun. Jika pada saat mengaktivasi memikirkan hutang, masalah rumah tangga, kantor dll, maka gelombang otaknya naik sehingga dipastikan sulit untuk diaktivasi.

· Menghindari pertanyaan/berpikir kritis/ragu misalnya "buat apa sih senam? apa hubungannya dengan otak?", "buat apa sih mendengarkan musik rileksasi? cuma bikin ngantuk", "kira-kira saya berhasil diaktivasi tidak ya?". Nah pertanyaan-pertanyaan seperti ini mengakibatkan gelombang otak naik terus. Hasilnya adalah aktivasi akan gagal.Untuk memahami gelombang otak manusia, simak penjelasannya berikut ini :

Gelombang otak bisa dilihat melalui teknologi yang bernama EEG. Berikut adalah pembagian gelombang otak :
1. Gamma (frekuensi 30-100 Hz ) : Gelombang otak pada frekuensi ini muncul manakala otak kita sedang On Fire. Biasanya acara-acara motivasi yang mampu membakar semangat para peserta.
2. Beta (frekuensi 12-30 Hz ) : Gelombang otak pada frekuensi ini muncul manakala kita sedang bekerja/aktif atau kegiatan lain yang memerlukan kerja otak lebih keras. Orang dewasa atau usia 15 tahun ke atas didominasi oleh gelombang beta karena berbagai pekerjaan dan permasalahan hidup yang memerlukan daya pikir yang kuat.
3. Alpha (frekuensi 8-12 Hz ) : Gelombang otak pada frekuensi ini muncul manakala kita sedang rileks.Frekuensi ini banyak mendominasi anak-anak usia dibawah 15 tahun.
4. Theta (frekuensi 4-7 Hz ) : Gelombang otak pada frekuensi ini muncul manakala kita sedang mengantuk (hampir tertidur).Frekuensi ini juga banyak mendominasi anak-anak usia dibawah 15 tahun.
5. Delta (frekuensi up to 4 Hz ) : Gelombang otak pada frekuensi ini muncul manakala kita sedang tertidur pulas.


Orang yang sering melakukan meditasi atau ibadahnya khusyu', biasanya mudah menurunkan gelombang otaknya sampai pada alpha-theta.Sedangkan orang awam, sangat sulit karena selalu kepikiran masalah atau bertanya-tanya macam-macam. Itulah sebabnya banyak orang yang tidak khusyu' dalam beribadah. Mereka yang ibadahnya khusyu' adalah yang mampu menurunkan gelombang otaknya sampai ke alpha-theta sehingga ibadahnya lebih tenang dan konsentrasi sehingga mampu untuk rileks dan melupakan permasalahan yang membebaninya.


Nah kaitannya dengan aktivasi otak tengah, orang dewasa harus mampu menurunkan gelombang otaknya secara maksimal hingga alpha-theta. Tentu hal ini sulit dilakukan karena memang kita tidak terlatih melakukannya apalagi gelombang beta mendominasi otak orang dewasa. Lain halnya dengan anak-anak yang memang lebih didominasi gelombang alpha-theta, maka mereka lebih mudah masuk ke gelombang tersebut. Itulah sebabnya aktivasi otak tengah efektif untuk anak-anak namun untuk orang dewasa, tingkat kegagalannya tinggi.


Untuk mengetahui apakah anda mampu menurunkan gelombang otak atau tidak cobalah beribadah secara khusyu' atau bermeditasi. Jika mampu menikmati ibadah/meditasi tsb dan tidak memikirkan masalah hidup, maka kemungkinan otak tengah anda bisa diaktifkan. Pada beberapa kasus, ada anak usia hampir 20 tahun yang bisa diaktifkan, namun biasanya tingkat kemampuannya tidak sehebat anak-anak karena gelombang beta masih mendominasi/mengintervensi otaknya. Diperlukan latihan yang kontinu agar gelombang beta tidak mudah mendominasi.


Apakah program stimulasi/aktivasi otak ini menggunakan metode ilmiah dan terbuka untuk diselidiki ilmuwan?
Aktivasi menggunakan metode ilmiah :
- Senam otak. Senam ini sudah terbukti dan diakui secara ilmiah bermanfaat untuk menyeimbangkan otak kiri/kanan. Sudah banyak buku/video yang mengajarkan senam otak ini dan Jurnal ilmiahnya pun bisa anda cari sendiri di google.
- Senam bola mata. Senam ini sudah terbukti dan diakui secara ilmiah bermanfaat untuk melatih mata sehingga anak akan memiliki kemampuan membaca lebih cepat (speed reading).
- Motivasi. Motivasi sering diadakan oleh lembaga-lembaga manapun. Fungsinya agar peserta semangat, mampu menghancurkan "mental block" seperti tidak percaya diri, malas, takut dan sejenisnya. Mengapa motivasi bisa menghancurkan "mental block", anda bisa cari sendiri kajian ilmiahnya karena hal ini sudah umum.

- Teknologi visual. Yakni dengan memperlihatkan film-film yang menghibur agar anak senang (fun) sehingga otak pun akan lebih fresh. Selain itu diperlihatkan film-film yang menyentuh dan menginspirasi. Tujuannya agar anak memiliki empati/welas asih pada orang lain dan mengajarkan agar mereka lebih mudah bersyukur atas segala karunia Tuhan. Metode pengajaran visual ini, lebih mudah diterima oleh otak anak.


- Teknologi Audio Musik Rileksasi : berfungsi untuk menstimulasi otak agar lebih konsentrasi, lebih fokus, lebih tenang dan menumbuhkan intuisi. Secara ilmiah musik yang bernada rileks seperti musik klasik terbukti memiliki pengaruh yang sangat baik ke otak, bahkan zaman sekarang pun janin disarankan mendengarkan musik-musik klasik yang menenangkan. Anak-anak memang sangat efektif mendengarkan musik ini. Penelitian ilmiah tentang pengaruh musik pada otak tentu sudah banyak dipublikasikan, bahkan ilmuwan Jepang Masaru Emoto sendiri telah membuktikan air yang diperdengarkan musik tertentu bereaksi sesuai jenis musiknya dan terbukti musik rileksasi membentuk kristal air yang bagus.


Penggunaan musik tertentu misalnya yang menghasilkan gelombang Sensori Motor Rhythm (SMR) saat ini juga telah digunakan untuk menterapi anak-anak yang mengalami Autisme dan ADD/ADHD. Temuan yang diperoleh para ahli menujukkan bahwa penderita epilepsi, penderita ADHD (Attention Deficit and Hyperacti-vity Disorder) dan penderita autisme temyata otaknya tidak menghasilkan gelombang jenis ini sehingga dengan menyetel musik khusus yang mengandung gelombang SMR, maka otak mereka akan distimulasi oleh gelombang ini sehingga memberikan efek yang positif. Namun tentu saja terapi ini merupakan salah satu metode saja karena harus pula menggabungkan dengan terapi lain seperti terapi wicara, pembuangan racun di tubuh dan lain sebagainya.


Jadi metode aktivasi otak kami bukanlah metode aneh-aneh. Kami juga TIDAK menggunakan metode hipnotis seperti acara di TV misalnya ditepuk/disentuh lalu anak tiba-tiba tertidur/tidak sadar. Jika menggunakan hipnotis tentunya dari dulu pun harusnya sudah marak kemampuan anak yang bisa melihat dengan mata tertutup karena hipnotis sendiri merupakan ilmu yang sudah ditemukan dari zaman dulu. Semua metode kami menggunakan kesadaran anak-anak dan bisa ditanya langsung ke anak atau orang dewasa yang telah ikut aktivasi otaknya. Kami sangat mendukung dan terbuka bagi lembaga ilmu pengetahuan dalam dan luar negeri untuk melakukan riset terhadap gelombang otak tengah anak yang ternyata dapat membuat anak melakukan aktivitas dengan mata tertutup.


Secara umum, negara-negara yang telah melakukan aktivasi otak tengah adalah : Jepang, Rusia,Tibet, Malaysia, Indonesia, Singapura, Sri Lanka, Australia, Thailand, China, Hongkong, India dan lain-lain. Jepang sendiri sebenarnya sudah melakukan penelitian ini selama 40 tahun. Rusia mengadopsi metode dari Tibet. Di seluruh negara tersebut, kemampuan yang akan muncul setelah aktivasi otak adalah kemampuan beraktivitas dengan mata tertutup, menghafal sangat cepat, membaca kilat dengan pemahaman tinggi, kemampuan bermusik menjadi lebih baik, kemampuan matematika menjadi lebih baik dan lain sebagainya. Hal ini karena aktivasi otak akan menyeimbangkan dan menstimulasi otak kiri dan kanan, sehingga bakat anak akan muncul dan lebih terasah.


Catatan : Audio CD yang kami gunakan adalah ASLI (bukan bajakan/copy-an). Penggunaan CD yang tidak asli akan sangat mengurangi efektivitas aktivasi itu sendiri karena banyaknya frekuensi/nada yang berubah dan hilang.


Apakah aktivasi otak merupakan HOAX atau penipuan atau trik sulap/mengintip?
Kemampuan beraktivitas dengan mata tertutup adalah hal yang mencengangkan bagi sebagian orang sehingga banyak orang bingung dan wajar jika menimbulkan praduga yang negatif. Di internet bahkan ada info yang beredar bahwa otak tengah adalah penipuan/hoax atau ada orang tua yang mengaku menjadi korban aktivasi otak tengah karena anaknya ternyata mengaku mengintip. Berita ini disebar oleh orang yang identitasnya tidak jelas atau orang yang bisnisnya terganggu dengan pelatihan otak tengah atau orang-orang skeptis yang tidak melakukan penyelidikan secara mendalam melainkan hanya berteori dengan jalan pikirannya sendiri.


Kami tentu saja tidak mungkin mengajarkan anak untuk bermain sulap atau membohongi orang tuanya dengan cara mengajarkan mengintip. Anda bahkan bisa bertanya langsung ke anak apakah mereka diajarkan untuk mengintip atau tidak. Jika ada segelintir anak yang mengintip tentunya tidak bisa digeneralisasi bahwa ribuan anak yang telah diaktivasi kompak mengintip.


Kemampuan beraktivitas dengan mata tertutup adalah kenyataan yang tidak terbantahkan yang bisa anda ujicoba sendiri ke anak anda dengan berbagai metode sesuai kemampuan si anak. "Blok Mental" yang selama ini mengatakan tidak masuk akal jika ada manusia yang mampu beraktivitas dengan mata tertutup nampaknya akan terus terkikis. Tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan berkehendak.

Kemampuan mata tertutup pun sudah ada dalam kajian ilmiahnya. Bahkan telah ada INTERNATIONAL BRAIN COMPETITION, dimana anak-anak diuji otaknya dengan kemampuan mata tertutup.

Comments
0 Comments

0 Komentar:

Posting Komentar

Leave A Reply

Copyright © 2012 Seputar Pendidikan Kita.com All Right Reserved
Designed by CBTblogger
http://www.freesearchenginesubmission.infocliquez pour infos